Persiapan penggunaan pesawat sinar-x dan alat pemroses film yang harus
dikerjakan sebelum memulai program pengawasan mutu (quality control). Hal ini
menjadi penting agar prosedur yang dilakukan dan penanganan yang dikerjakan
mampu mengatasi persoalan yang ada sebelum dilakukan program pengawasan mutu.
A. Kamar Gelap
Bersihkanlah setiap bagiannya, termasuk tangki-tangki,
lemari penyimpanan, bilik pengering dan lakukan program kerja secara berkelanjutan.
Jaga agar jangan sampai timbul fog pada film yang disebabkan oleh
cahaya lampu dan radiasi sinar-x ataupun cahaya remang dari lampu pengaman
(safe light). Ingatlah bahwa merokok di dalam kamar gelap itu
dilarang karena bisa mengakibatkan bahaya fog pada film akibat
cahaya api yang dipancarkan rokok.
Sadarilah bahwa tingginya fog pada film akibat dari penyimpanan film yang tidak baik akan berakibat pada jeleknya gambar hasil. Kesalahan ini tidak dapat diperbaiki.
1. Safelight (lampu remang) harus diperiksa untuk mengetahui:
Sadarilah bahwa tingginya fog pada film akibat dari penyimpanan film yang tidak baik akan berakibat pada jeleknya gambar hasil. Kesalahan ini tidak dapat diperbaiki.
1. Safelight (lampu remang) harus diperiksa untuk mengetahui:
a. Apakah daya bola lampu susu yang dipasang sudah benar,
yaitu menggunakan daya 15 watt. Kalau tidak tersedia, bola lampu berdaya 25
watt bisa digunakan. Tetapi jika menggunakan bola lampu berdaya 25 watt, sangat
penting untuk diperiksa apakah ia akan menimbulkanfog yang disebabkan oleh
lampu remang. Lampu remang hendaknya dipasang dengan jarak sekitar 130 cm di
atas meja film atau 230 cm di atas lantai. Boleh meninggikan letak lampu remang
apabila pada ketinggian yang disarankan masih
menimbulkan fog pada film. Hal ini sering terjadi apabila
digunakan lampu berdaya agak tinggi.
b. Jangan memasang lampu remang dengan jarak yang
berimpit, agar tidak terjadi pertumbukan cahaya. Jika tempat bagian berimpitnya
cahaya tersebut terlalu terang, akan mengakibatkan timbulnya fog(kabut)
pada film.
c. Pilihlah jenis dan warna filter cahaya yang
tepat terhadap jenis film -jangan sampai pada tabung
lampu remang terdapat kebocoran cahaya- agar tidak
menimbulkan fog film (biasanya terjadi pada lobang keluar kabel lampu
remang).
2. Jam pengatur waktu harus selalu diperiksa setiap
minggu agar didapatkan pengukuran waktu yang tepat sesuai dengan waktu
yang diatur, caranya;
a. Aturlah waktu yang akan dites pada cahaya terang
dengan berpatokan pada waktu pembangkitan (developing time) yang biasa
digunakan. Perhatikan, apakah jam pengatur waktu mulai bergerak
bersamaan dengan saat tombol untuk memulai proses film bergerak
atau menyala? Setelah diketahui, dilanjutkan dengan menyetel waktu
pembangkitan dan lampu alarmnya. Interval waktu yang disetel harus
diperiksa dengan membandingkannya dengan jam yang lain.
b. Pengecekan ini harap dilakukan berulang-ulang untuk
memastikan apakah waktu yang disetel telah benar. Kalau terjadi penyetelan
waktu yang tidak konsisten, akan berakibat fatal pada proses pembangkitan. Hal
ini bisa menyebabkan banyak gambar yang diulang.
c. Jika jam pengatur waktu tersebut hanya berubah
menjadi cepat atau lambat, maka ia masih dapat digunakan asal petugas
mengetahui patokan kesalahannya. Tetapi jika alat tersebut mengakibatkan gambar
radiografi yang dihasilkan menjadi tidak konsisten, maka sebaiknya dibetulkan
terlebih dahulu.
d. Jika tidak tersedia jam pengatur waktu, patokan
waktu pembangkitan bisa diusahakan dengan mengamati lamanya waktu pembangkitan
dari beberapa film yang sudah diproses dan memberikan hasil yang baik.
B. Alat Pemroses Film Radiografi
1. Alat Pemroses Film secara Manual
a. Sebelum menetapkan patokan untuk program jaminan
kualitas, hendaknya dalam membuat larutan pembangkit (developer) dan penetap
(fixer) ini diperhatikan betul petunjuk teknis penggunaan dari produk yang
digunakan agar konsentrasi dan kerja larutan yang kita buat tersebut menjadi
benar. Bak yang hendak diisi dengan larutan baru hendaknya dibersihkan terlebih
dahulu dan aliran airnya diperiksa agar proses pembilasan (rinsing) dan
pencucian (washing) dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa tahapan kerja
yang harus kita lakukan terhadap alat pemroses ini.
b. Matikan semua sakelar peralatan pendingin atau
pemanas yang terdapat di dalam alat pemroses.
c. Buka semua aliran developer,
bak rinsing dan washing serta sumbatan aliran air pada alat
pemroses.
d. Tuangkan cairan fixer ke dalam tangki
penampung untuk prosesrecovery (daur ulang).
e. Pindahkan tangki developer,
fixer dan rinsing. Cuci dengan air dan gosok sampai bersih. Ingat,
gunakan sikat yang berbeda untuk tangkideveloper dan fixer.
f. Pastikan bahwa pipa pembuangan dan pipa pembatas
cairan sudah bersih dan periksalah apakah aliran airnya sudah betul-betul
lancar?
g. Bersihkan dan sikat sambungan pipa air dan ganti
bila sudah rusak.
h. Tempatkan kembali semua tangki pada posisi yang
benar dan sambungkan kembali pada masing-masing pipanya.
i. Aduk
larutan developer dan fixer sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuat. Gunakan tongkat pengaduk yang berbeda untuk kedua larutan
tersebut dan hati-hati pada waktu menuangkannya ke dalam tangki yang telah
disediakan, jangan sampai terjadi tumpahandeveloper ke dalam
cairan fixer.
j. Nyalakan tombol pemanas atau pendingin setelah pipa
air diisi kembali.
k. Bersihkanlah bagian luar tangki dengan lap kasar
agar sisa-sisa tumpahan dan percikan cairan tidak menempel pada tangki.
l. Periksalah apakah temperatur larutan sudah sesuai
dengan anjuran. Aduklah larutan sebelum diukur suhunya karena perlu waktu
kira-kira 1 jam bagi larutan untuk dapat bekerja pada suhu yang dianjurkan.
casino online free spins no deposit【Malaysia】
BalasHapus【www.xn--o80b910a26eepc81il5g.online】,casino online free spins 우리카지노 쿠폰 no deposit,new 카지노사이트 customer offers 100% first deposit bonus,all new