Pengertian USG
Ultrasonografi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan gelombang ultrasound frekwensi tinggi 1-15 MHz. Ultrasonografi dibentuk dari beberapa komponen-komponen dasar. Komponen-komponen dasar USG tersebut diantaranya adalah Master Synchronizer, Tranducer, Pulse/Transmitter, Receiver dan Image Processor, Display.
Komponen USG :
Suatu sistem basic pulse-echo instrumentasi terdiri dari suatu tranduser yang bergantung pada konfigurasinya, dapat mengandung satu atau lebih elemen piezoelektrik. Energi di dalam sistem basic pulse-echo adalah energi listrik, tetapi energi di dalam tubuh pasien adalah bunyi (energi mekanik). Fungsi tranduser adalah merubah energi listrik menjadi energi mekanik selama transmisi dan mengubah energi mekanik kembali menjadi energi listrik selama penerimaan.
Bagian pulse dari suatu sistem pulse-echo memberikan eksitasi (rangsangan) shock kepada tranduser. Voltase eksitasi dari pulse dapat bervariasi pada beberapa sistem ultrasound. Variasi voltase eksitasi tranduser mempengaruhi jumlah energi yang keluar dari tranduser.
A. Master Synchronizer
Yaitu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengatur seluruh fungsi-fungsi ultrasonografi.
B. Tranduser
Yaitu sebagai transmitter dan receiver gelombang suara. Secara umum dapat diartikan suatu perlatan yangdapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk yang lain.Misal : akustik ke kinetik, elektrik ke panas dan motor elektrik.
Tranducer memiliki beberapa elemen, yaitu :
1. Elemen aktif
Yaitu kristal piezo elektrik, biasanya lead titanate atau lead zirconate dalam bentuk bubuk, kemudian diproses sesuai bentuk dan ukuran yang dikehendaki.
Efek Piezoelektrik yaitu bahan-bahan yang dapat menimbulkan tegangan ketika bentuk bahan tersebut berubah atau material yang mengalami perubahan bentuk bila menerima suatu tegangan.
2. Elemen Samping (Backing Material)
Yaitu bahan yang berada tepat dibelakang elemen aktif dan berfungsi untuk menyerap suara yang memantul kebelakang (menjauhi pasien) dan meningkatkan karakteristik imaging tranduser.
3. Matching Layer
Terletak didepan kristal kontak langsung dengan kulit pasien, yang memiliki nilai impedansi antara kulit dan kristal sehingga energi suara dapat secara maksimal ditranmisikan.
4. Wire (kabel)
Digunakan sebagai perantara pengirim dan menerima energi untuk diproses menjadi gambar.
Tranduser mempunyai frekwensi (untuk pulse US) yang ditentukan oleh ketebalan dan cepat rambat bahan piezoelektrik. Semakin tipis aktif elemen, semakin tinggi frekwensi tranduser. Semakin besar cepat rambat aktif material, semakin besar frekwensi trandusernya.
Kecepatan sebelum kembali eksitasi pulser ke tranduser disebut Pulse Repertition Frequency (PRF) yang ditentukan oleh timing section. Timing section juga memberikan sinkronasi pada bagian-bagian sistem lain sehingga echo yang kembali akan diproses dan di display sesuai dengan posisi aksialnya.
Frekwensi tranduser dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
a. Bandwidth (Hz)
Yaitu rentang frekwensi terendah dan tertinggi suara yang dikeluarkan oleh tranduser. Semakin kecil bandwidth nilai frekwensi yang dikeluarkan tranduser semakin tepat. Damping material akan meningkatkan nilai bandwith. Semakin pendek pulsa, semakin tinggi bandwidth. Misal tertulis 3,5 MHz yang dikeluarkan bisa 2-5 MHz.
b. Faktor Q
Faktor Q menunjukan kemampuan tranduser untuk mengeluarkan frekwensi ultrasound yang bersih/jernih. Tranduser imaging cenderung mempunyai faktor Q yang rendah, hal tersebut diperlukan karena untuk menghasilkan pulsa pendek.Pulsa pendek akan menghasilkan resolusi aksial yang baik. Bandwidth lebar dan faktor Q rendah akan menghasilkan pulsa pendek sehingga resolusi aksial semakin baik.
c. Panjang pulsa (Pulse Length)
Panjang pulse yang digunakan untuk diagnostik yang paling ideal adalah very short pulse yang dikeluarkan kristal, dan kristal menunggu waktu yang cukup panjang unutk menerimasuara yang kembali.
c. Resolusi
Resolusi terbagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Resolusi spatial, adalah kemampuan untuk menunjukan gambaran dari struktur yang terpisah yang sangat berdekatan agar terekam pada gambar.
2. Aksial resolusi, adlah untuk membedakan jaringan/interface yang searah dengan datangnya berkas suara. Nilai resolusi aksial adalah separuh panjang pulsa.
3. Lateral resolusi, adalah untuk membedakan jaringan/interface yang tegak lurus berkas suara.
Yang mempengaruhi resolusi, yaitu :
1. Resolusi axial : tergantung oleh internal elektronik equipment dan karakteristik tranduser yakni damping dan frekwensi tranduser. Damping dan frekwensi akan menentukan panjang pulsa.Panjang pulsa sependek mungkin, untuk menghasilkan resolusi axial sebaik mungki. Frekwensi yang tinggi akan menghasilkan “short pulse”. Dalam USG diagnostik panjang pulse = 1 microsecond, sehingga mampu mennjukan resolusi hingga 1-2 mm.
2. Resolusi lateral : ditentukan oleh lebar bandwidth. Karakteristik tranduse yang mempengaruhi bandwidth adlah ukuran kristal, frekwensi dan focusing. Resolusi lateral bagus pada daerah fresnel zone. Freze zone akan semakin panjang bila diameter kristal yang semakin lebar, dan semakin tinggi frekwensi. Resolusi lateral akan semakin baik pada daerah focal zone.
Best lateral resolutin diperoleh dfengan latge tranduser dan high frekwensi. Tapi perlu diingat bahwa semakin tinggi frekwensi tranduser, attenuasi jaringan akan meningkat, dan penetrasi suara ke dalam jaringan akan menurun.
Dengan face tranduser yang lebar dan high frekwensi akan menyebabkan berkas suara melebar dan penetrasinya ke dalam tubuh berkurang, untuk mengantisipasinya dengan menggunakn focusing.
d. Focusing Tranduser
Focus adalah lokasi dimana berkas suara mencapai diameter minimum. Focusing bertujuan untuk memfocuskan berkas suara, efektif pada daerah freze dan focal zone.
Macam-macam tranduser, yaitu :
1. Statis (B-Scan)
- cakupan gambar lebih luas
- resolusi lebih bagus
tetapi waktu scan lebih lama, gerakan pasien movement structure.
2. Real Time Imaging/dinamik
- Mechanical scanning
- Tranduser array
- Water path scanner
Suatu image real time ultrasound di up date setiap detiknya uyntuk menghasilkan suatu display langsung. Kecepatan frame yang tinggi digunakan untuk imaging struktur-struktur yang bergerak cepat, sedangkan kecepatan frame yang rendah memperbaiki kualitas image dengan meningkatkan jumlah garis-garis akustik yang membentuk image tersebut. Kecepatan frame dapat tetap atau dipilih oleh operator atau dapat bervariasi secara otomatis.
Konfigurasi Tranduser :
1. Linear array tranduser : Khusus untuk pola scanning linear.
· flat sequenced array : mengandung sejumlah elemen piezoelektrik yang tersusun linear, yang ditransmisikan secara sekuensial kelompok-kelompok. Setiap kelompok elemen menghasilkan suatu garis akustik dan kelompok yang sama ini menunggu echo-echo yang kebali sebelumkelompok berikutnya ditransmisikan. Garis-garis akustik ini sejajar satu sama lain.
· Curved linear array (convex array) : Mengandung sejumlah elemen piezoelektrik yang ditransmisikan secara sekuensial dalam kelompok-kelompok. Permukaan tranduser yang melengkung menghasilkan suatu blunted pie sctor cross sectional image.
· Phased array tranduser : Mengandung sejumlah elemen piezoelektrik di sepanjang permukaan scanning yang kecil. Tiap garis akustik diarahkan dengan mentransimisikan semua elemen sebagai satu kelompok tetapi dengan perbedaan waktu yang kecil (phase). Phased array tranduser menghasilkan suatu sector image, tetapi berbeda daricorved linear array, area kontak dengan kulit jauh lebih kecil dan pie shaped sector image yang dihasilkan merupakan lapangan pandang yang terbatas untuk struktur-struktur yang terletak dekat permukaan kulit.
· Trapezoidal array tranduser : Merupakan gabuang dari sequenced array dan phase array untuk neghasilkan format imaging trapezoid (vektor), yang dicapai dengan menambhakan lapangan pandang sektor ke kedua sisi linear image persegi panjang.
Output tranduser bergantung pada signal dari pulse, bergantung tegangan eksitasi dari pulser. Kristal bergetar tergantung dari magnitude dari tegangan elektrik pulser.
C. Pulser/Transmitter
Berfungsi menerima signal elektrik dari synchronizer, serta mwnghasilkan tegangan elektrik yang membuat kristal bergetar. Tegangan listrik yang digunakan berklisar antara 10-500 V. Semakin besar tegangan listrik akan semakin besar intensitas ultrasoniknya. Pulse signal bergantung pada sistem dan tranduser.
D. Receiver
Suatu receiver digunakan untuk processing awal informasi echo yang diterima.
Fungsi receiver, diantarannya :
1. Amplifikasi
adalah memperkuat signal yang kembali dari peningkatan voltse kecil menjadi tranduser yang kemudian akan diproses voltase besar. TGC ( Time Gain Compensation) control adalah secara elektronik salah satu kontrol pada receiver yang mempengaruhi amplifikasi echo.
TGC terbagi atas :
a. Near gain, yaitu berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya gema yang ada dipermukaan.
b. Delay, berfungsi untuk mengtur kuat lemahnya gema pada kedalaman berapa TGC mulai diatur.
c. Slope, artinya perlu penambahan kekeuatan gema di daerah ini.
d. Knee. Pada kedalaman ini dan selanjutnya amplifikasi signal konstant dan maksimum.
e. Far Gain, berfungsi untuk memperkuat gema yang jauh dari permukaan.
2. Kompensasi
TGC atau swept gain, yaitu fungsi receiver yang digunakan untuk menyamakan perbedaan pada amplitudo echo yang diterima disebabkan oleh kedalaman reflektor.
3. Reject
reject berfungsi untuk menekan atau menghilangkan signal/gema yang sangat lemah yang justru menganggu gambaran, yang dikenal juga dengan noise.
4. Compression
adalah proses untuk megurangi dinamik range. Dinamik range adalah jumlah total rentang (range) dari signal yang paling lemah hingga signal yang paling kuat (dB). Suatu dinamic range yang lebar, yang sering dinyatakan dalam desible (dB), dapat memastikan rentang display gray level yang lebar, sehingga semakin banyak skala abu-abunya.
Kompresi merupakan fungsi untuk mengurangi dinamik range agar selalu dijaga bahwa energi yang kuat tetap kuat dan signal yang lemah tetap lemah.
5. Demodulation
Berfungsi sebagai rectification yang mengubah tegangan negatif ke positif, dan smooting yang dapat memperhalus tegangan yang telah diperoleh dengan adanya envelope.
E. Mode Display
Ada 4 mode display dasar untuk informasi untuk echo yang kembali, yaitu:
1. A Mode
A Mode (A Scan) memberikan display amplitudo modulasi ekshalasi puncak-puncak yang di display merupakan petunjuk adri kekuatan echo yang kembali. Jarak adri puncak rujukan ke puncak-puncak liannya di sepanjang garis dasar merupakan petunjuk jarak relatif ke berbagai reflektor.
2. B Mode
B Mode memberikan display brigthness modulasi dimana terdapat perubahan brightness titik untuk tiap echo yang diterima oleh tranduser. Pada sistem ultrasound B Mode, echo-echo yang kembali akhirnya di display pada TV monitor sebagai bayangan abu-abu yang merupakan tingkat brightness yang terputus-putus. Bayangan abu-abu yang lebih terang mewakili echo dengan tingkat intensitas yang lebih besar.
3. T / M Mode
T/ M (time Mortion) Mode adalah display B Mode grafik yang merupakan suatu display waktu satu dimensi yang mewakili gerakan struktur-struktur disepanjang satu garis yang ditembus oleh satu gelombang ultrasound.
B Scan adalah display B Mode yang memberikan irisan melintang objek melalui bidang-bidang scanning. Istilah B Scan diterapkan pada sistem lama yang statis dan sistem real time imaging yang lebih baru.
4. Effect Doppler
F. Scan Corverter
Komponen penyimapanan image yang terpenting adalah digital scan conventer, yang merubah informasi amplitudo echo menjadi format signal yang dapat ditangkap oleh TV monitor standar.
Selama proses konversi, informasi sementara disimpan pada memori digital scan converter. Scan converter memungkinkan untuk menyimpan gambar yang diperoleh dan mengolah/menampilkan pada CRT dengan skala abu-abu.
Amplitudo echo dan informasi posisi biasanya analaog, berati tidak mewakili nilai-nilai diskrit, karena itu harus memasukan data analog ke digital converter sebelum masuk kedalam memori digital scan converter.
Ada dua proses dalam scan converter, yaitu
1. Pre-processing, yaitu proses memanipulasi data digital sebelum disimpan oleh scan converter tetapi setelah dalam bentuk data digital.
2. Post processing, yaitu proses memanipulasi data setelah disimpan pada scan converter memory tetapi sebelum gambar ditampilkan (display).
G. Image Processing
Fungsi image processing, diantaranya :
1. Write magnification, dilakukan sebelum memori digital. Memungkinkan operaator secara elektronik menambah ukuran image yang di display sebelum disimpan dalam memori digital.
2. Read magnification, terjadi setelah memori digital. Memungkinkan operator memperbesar suatu area display tertentu dengan memperbesar masing-masing pixel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar