Total Tayangan Halaman

Rabu, 13 November 2013

Sejarah Perkembangan Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Magnetic Resonance Imaging
(MRI) merupakan salah satu cara pemeriksaan diagnostik dalam ilmu kedokteran, khususnya radiologi yang menghasilkan gambaran potongan tubuh manusia dengan menggunakan medan magnet tanpa menggunakan sinar x. ( Rasad Sjahrar )
     Prinsip dasar Magnetic Resonance Imaging (MRI)  adalah inti atom yang bergetar dalam magnit. Prinsip ini pertama kali ditemukan oleh blonch dan purcell pada tahun 1946. Dengan penemuan tersebut mereka mendapat hadiah nobel pada tahun 1952. Pada prinsip ini proton yang merupukan inti atom hydrogen dalam sel tubuh berputar ( spining ), bila atom hydrogen ini ditembak tegak lurus pada intinya dengan radiofrekuensi tinggi didalam medan magnit secara periodik akan beresonansi, maka proton tersebut akan bergerak menjadi searah / sejajar. Dan bila radiofrekuensi tinggi ini dimatikan, maka proton yang bergetar tadi akan kembali keposisi semula dan akan menginduksi dalam satu kumparan untuk menghasilkan sinyal elektrik yang lemah. Bila hal ini terjadi berulang-ulang dan sinyal elektrik tersebut ditangkap kemudian diproses dalam komputer akan dapat disusun menjadi suatu gambar.
     Sejak penemuan ini, para ahli mulai mengembangkannya dalam bidang fisika dan kimia. Baru pada tahun 1971 damadian menemukan kegunaan Magnetic Resonance Imaging  (MRI) untuk membedakan jaringan normal dan jaringan abnormal / tumor pada spesimen hewan percobaan. Pada 1977 damadian dkk untuk pertama kali menerbitkan makalah hasil penelitiannya tentang rekaman MRI pada makhluk hidup. Alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk pemeriksaan tubuh untuk pertama kali dipergunakan pada tahun 1981 di hammersmith hospital di london oleh perusahaan E.M.I. baru pada akhir tahun 1982 alat MRI mulai ramai digunakan di rumah sakit besar, terutama di amerika dan eropa.
     Metode ini dipakai karena tubuh manusia mempunyai konsentrasi atom hydrogen yang tinggi (70%). Untuk menghasilkan sebuah gambaran dari proton, minimum dibutuhkan tenaga medan magnit 0,064 Tesla. Untuk suatu medan magnit yang rendah 0,2 tesla dibutuhkan kumparan yang normal dimana tenaga listrik dirubah menjadi panas. Untuk suatu medan magnit diatas 0,3 tesla dibutuhkan suatu kumparan istimewa / super. Kumparan ini ekstrim dingin (-2690 C), sehingga tahanannya tidak sama sekali nol. Oleh karena itu, kumparan super ini tidak memakai listrik. Kumparan ini sangat mahal. Saat kini alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang digunakan mulai dari 0.064 T sampai 3 Tesla.
Satu alat MRI yang lengkap terdiri dari:
1.      Sistem magnit
2.      Alat pemancar radio frekuensi tinggi
3.      Alat penerima radio frekuensi tinggi
4.      Komputer
5.      Tenaga listrik dan sistem pendingin

Penemuan MRI merupakan terobosan penting dalam kedokteran modern. Tanggal 3 Juli 1977 menandai tonggak sejarah pemeriksaan MRI pertama pada manusia setelah melewati masa 7 tahun penelitian yang melelahkan oleh dr. Raymond Damadian dan sejawatnya Minkoff dan Goldsmith. Saat itu untuk mendapatkan satu gambar MRI memerlukan waktu pemeriksaan sekitar 5 jam. Bandingkan dengan MRI saat ini yang hanya memerlukan waktu 30-90 menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar